Spesies Anggrek Tanpa Daun Baru Ditemukan di Sumatra, Indonesia

Peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) telah menemukan spesies baru anggrek tanpa daun, *Chiloschista tjiasmantoi*, endemik Sumatra, Indonesia. Anggrek ini, dinamai untuk menghormati filantropis lingkungan Wewin Tjiasmanto, tumbuh epifit pada pohon-pohon di perkebunan semi terbuka dekat hutan. Bunga-bunga kecil berwarna kuning cerah sangat penting untuk deteksi, karena akar tanaman menyerupai kulit pohon tempat ia tumbuh. *Chiloschista tjiasmantoi* diklasifikasikan sebagai 'Terancam Punah' karena distribusinya yang terbatas, ukuran populasi yang kecil, dan ancaman dari ekspansi perkebunan dan perubahan iklim. Upaya konservasi, termasuk memperluas kawasan lindung di Aceh, sangat penting untuk melestarikan spesies unik ini. Anggrek ini memiliki bunga kuning selebar 1-1,2 cm dengan bintik-bintik oranye atau kemerahan, dengan hingga 30 bunga mekar secara bersamaan pada satu batang. Ia tumbuh subur di ketinggian 700-1000 meter di habitat semi terbuka, berangin, dan lembap, biasanya berbunga dari pertengahan Juli hingga akhir Desember. Anggrek tanpa daun ini telah berevolusi untuk melakukan fotosintesis melalui akarnya, membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut tentang biologinya. Penemuan ini menandai kehadiran pertama yang tercatat dari anggrek *Chiloschista* di Sumatra, menambah keanekaragaman anggrek Indonesia yang kaya.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.