Di Suaka Margasatwa Yellowstone, hewan-hewan menyambut para tamu, menciptakan ilusi kepemilikan.
Namun, banyak penghuni yang 'tidak dapat dilepasliarkan' karena menjadi yatim piatu, terluka, atau terbiasa dengan manusia.
Mason Williams, manajer perawatan hewan, berfokus pada pemahaman kebutuhan setiap hewan dan berbagi kisah mereka untuk membangun kasih sayang di antara para pengunjung.
Williams mencatat bahwa mendengar kisah hewan menumbuhkan empati dan rasa hormat.
Salah satu hubungan yang mengejutkan adalah dengan seekor luwak yang telah dikenal Williams sejak berusia enam minggu, tetapi Williams menghindari antropomorfisasi makhluk tersebut.
Suaka ini menyediakan komunitas pengganti bagi hewan-hewan seperti Claire, seekor rubah yang ditinggalkan, yang mendapat manfaat dari persahabatan dengan spesiesnya yang lain, menurut Victoria Bostrom.
Suaka Margasatwa Yellowstone menyoroti bahwa keluarga dapat mengambil banyak bentuk, bahkan di antara hewan-hewan dengan bulu, bulu, sisik, atau cakar.