Pasar global mengalami volatilitas karena kebijakan perdagangan baru-baru ini dan ketidakpastian ekonomi. Pada 5 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia rebound tajam, dibuka naik 1,33% pada 6.465,25, dengan nilai transaksi sebesar IDR 1,16 triliun. Ini terjadi setelah penurunan sebelumnya sebesar 2%, dipengaruhi oleh penurunan saham konglomerat dan tekanan eksternal. Pengumuman sebelumnya oleh Presiden Trump tentang tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko, meskipun ada peringatan tentang kenaikan harga konsumen, telah memicu kekhawatiran perang dagang. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengisyaratkan potensi kesepakatan kompromi, yang secara singkat mendorong futures saham AS. Pasar Indonesia menghadapi tekanan tambahan dari arus keluar modal asing, dengan total penjualan bersih sebesar IDR 18,05 triliun dalam sebulan terakhir, dan ketidakpastian regulasi domestik. Pemulihan IHSG didukung oleh kenaikan di sektor perbankan dan saham konglomerat yang sebelumnya berkinerja buruk. Investor juga mengamati dengan cermat dampak lembaga investasi baru dan bank emas pada pasar modal. Peristiwa ini menyoroti keterkaitan pasar global dan dampak kebijakan perdagangan dan faktor domestik pada sentimen investor.
Pasar Global Bereaksi terhadap Tarif AS dan Rebound Pasar Saham Indonesia di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Pasar Saham Global Melonjak pada 29 Mei 2025: Pengadilan AS Blokir Tarif Trump, Pendapatan Kuat Nvidia, dan Akuisisi Rhode oleh E.l.f. Beauty
Pembaruan Pasar Saham: Pasar Global Bereaksi terhadap Utang AS, Data Penjualan Ritel Laba Walmart - 15 Mei 2025
Pergeseran Kebijakan Perdagangan AS Mempengaruhi Pasar: Respons The Fed dan Penyesuaian Korporat pada Tahun 2025
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.