PBB: Angka Pengungsian Global akan Dipengaruhi oleh Kepulangan Warga Suriah pada Tahun 2025

Diedit oleh: Татьяна Гуринович

Jenewa, Swiss - Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan sedikit penurunan dalam pengungsian paksa global pada akhir April 2025, sebuah tren yang dipengaruhi oleh kembalinya warga Suriah ke rumah mereka. Perubahan ini menyusul jatuhnya rezim Assad pada Desember 2024, dengan perkiraan 500.000 warga Suriah kembali ke rumah mereka lima bulan kemudian. Sekitar 1,2 juta pengungsi internal telah kembali ke rumah mereka sejak akhir November. Komisaris Tinggi untuk Pengungsi, Filippo Grandi, menekankan volatilitas dalam hubungan internasional dan kebutuhan mendesak akan perdamaian dan solusi berkelanjutan bagi pengungsi. Konflik yang sedang berlangsung di Sudan, Myanmar, dan Ukraina tetap menjadi pendorong utama pengungsian. PBB memperkirakan bahwa hingga 1,5 juta warga Suriah dari luar negeri dan dua juta pengungsi internal dapat kembali ke rumah mereka pada akhir tahun 2025. Situasi di Sudan, di mana perang saudara telah berkecamuk sejak pertengahan April 2023, telah mengakibatkan jumlah pengungsian paksa tertinggi, dengan 14,3 juta orang mengungsi. PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya menghadapi krisis likuiditas yang signifikan, dengan donor utama seperti Amerika Serikat seringkali tidak memenuhi harapan. Pada tahun 2024, 9,8 juta orang yang dipaksa mengungsi kembali ke rumah mereka, termasuk 1,6 juta pengungsi, jumlah tertinggi dalam lebih dari dua puluh tahun.

Sumber-sumber

  • rts.ch

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.