Brussel, - Komisi Eropa sedang mengkaji ulang anggaran jangka panjang pasca-2027, dengan mempertimbangkan dampak sosial-psikologis dari perubahan tersebut. Revisi ini penting untuk memahami bagaimana kebijakan keuangan UE memengaruhi masyarakat dan kesejahteraan warga negara.
Inisiatif ini, yang dirinci dalam dokumen baru, meletakkan dasar bagi proposal Kerangka Keuangan Multitahunan (KKM) berikutnya, yang diharapkan pada bulan Juli. Di tengah ketegangan geopolitik, termasuk perang di Ukraina dan tekanan perdagangan, Uni Eropa perlu memperkuat pertahanan dan diversifikasi kemitraan.
Anggaran jangka panjang UE saat ini mengalokasikan sekitar 30% dana untuk kohesi dan 30% lainnya untuk Kebijakan Pertanian Bersama (KPB). Perubahan anggaran ini akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari lapangan kerja hingga layanan sosial.
Komisi memperkirakan bahwa UE perlu menginvestasikan 800 miliar euro setiap tahun untuk mengatasi kesenjangan investasi dan penundaan industri, teknologi, dan pertahanan. Dampak psikologis dari perubahan ini dapat dilihat dalam cara masyarakat beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan sosial.
Negosiasi dengan Parlemen Eropa dan negara-negara anggota diperkirakan akan selesai pada tahun 2026, setelah presentasi proposal. Di Indonesia, perubahan anggaran UE dapat memengaruhi kebijakan perdagangan dan investasi, serta interaksi sosial dan psikologis masyarakat.