Brussel, 15 Juli 2025 - Uni Eropa (UE) mendekati penyelesaian paket sanksi ke-18 terhadap Rusia, seperti yang dikonfirmasi oleh kepala kebijakan luar negeri UE, Kaja Kallas. Dari sudut pandang jurnalisme profesional, perkembangan ini memberikan sorotan pada sejumlah aspek penting.
Paket tersebut mencakup revisi batas harga minyak Rusia yang lebih rendah, yang diusulkan 15% di bawah harga rata-rata minyak mentah global dari tiga bulan sebelumnya. Menurut laporan terbaru, langkah ini bertujuan untuk mengurangi pendapatan Rusia dari penjualan minyak. Sanksi juga menargetkan Russian Direct Investment Fund (RDIF) dan 22 perusahaan Rusia dan asing yang mendukung industri militer Kremlin. Sumber-sumber yang dekat dengan negosiasi mengatakan bahwa tujuan utama adalah untuk membatasi kemampuan Rusia dalam mendanai operasi militernya.
Namun, paket tersebut menghadapi tantangan. Hungaria dan Slovakia telah memblokir adopsi paket tersebut, dengan alasan kekhawatiran tentang keamanan energi. Jurnalisme profesional menyoroti bahwa penolakan ini mencerminkan kompleksitas politik dan ekonomi di balik sanksi. Para pejabat UE berusaha untuk menyelesaikan sanksi tersebut, meskipun ada hambatan, untuk memperkuat respons terhadap tindakan Rusia. Berdasarkan laporan dari berbagai sumber, diharapkan bahwa paket sanksi ini akan memiliki dampak signifikan pada ekonomi Rusia, meskipun dampaknya akan bervariasi tergantung pada implementasi dan respons dari pihak yang terkena dampak.