Presiden Trump telah mengumumkan bahwa Gedung Putih akan segera mengeluarkan tarif sepihak kepada negara-negara, menyatakan bahwa negosiasi individu memakan waktu terlalu lama. Surat-surat yang menguraikan tarif akan dikirim dalam beberapa minggu mendatang.
Pengumuman ini menyusul tarif awal yang dikeluarkan pada tanggal 2 April 2025, dan jeda 90 hari berikutnya untuk pembicaraan perdagangan. Kesepakatan telah dinegosiasikan dengan Inggris dan Cina, dengan kesepakatan lebih lanjut diharapkan.
Tindakan ini dibingkai sebagai upaya untuk meminta pertanggungjawaban negara-negara, mendukung manufaktur domestik, dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan. Namun, beberapa ekonom memandang defisit perdagangan secara berbeda. Pengumuman tersebut telah menyebabkan pembalasan dari mitra dagang dan memicu reaksi pasar saham.
Pada tanggal 8 Mei 2025, Inggris Raya dan Amerika Serikat mengumumkan perjanjian perdagangan terbatas, membatalkan sejumlah kecil tarif yang diberlakukan oleh Presiden Trump pada bulan Maret dan April 2025. Kedua belah pihak menyebut perjanjian ini sebagai "Perjanjian Kemakmuran Ekonomi", dan negosiasi tentang perjanjian perdagangan bebas pasca-Brexit yang telah lama ditunggu-tunggu diperkirakan akan berlanjut.
AS dan Cina telah sepakat untuk memangkas tarif yang telah mereka kenakan satu sama lain, selama 90 hari. Ini akan memotong tarif AS untuk impor Cina menjadi 30%, sementara tarif Cina untuk impor AS akan dikurangi menjadi 10%.