Pada hari Rabu, 7 Mei 2025, tindakan militer Israel di seluruh Jalur Gaza mengakibatkan kematian banyak warga Gaza, termasuk anak-anak. Daerah Gaza utara terkena dampak parah, dengan laporan korban jiwa menyusul pemboman sekolah, pasar, dan restoran.
Sumber-sumber medis telah memverifikasi kematian di berbagai bagian Gaza, termasuk daerah pusat dan selatan, akibat serangan udara. Di antara korban tewas adalah warga sipil, termasuk anak di bawah umur dan seorang jurnalis, yang tewas dalam pemboman di dekat sebuah restoran dan pasar di Kota Gaza.
Serangan udara juga menghantam sekolah Abu Hamisah, mengakibatkan banyak kematian, termasuk anak-anak dan perempuan. Serangan tambahan di sekolah Karama, yang menampung orang-orang terlantar, menyebabkan lebih banyak korban, termasuk jurnalis Palestina Nour El Din Matar Abdo.
Kekerasan baru-baru ini adalah bagian dari konflik yang sedang berlangsung, dengan laporan yang menunjukkan sejumlah besar korban sejak Oktober 2023. Situasi ini telah menyebabkan kekhawatiran luas tentang kondisi kemanusiaan di Gaza.
Militer Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai insiden khusus ini, tetapi umumnya menyatakan bahwa mereka menargetkan infrastruktur Hamas yang tertanam di dalam wilayah sipil.
Peristiwa ini merupakan bagian dari kampanye militer Israel yang lebih luas di Gaza, yang telah berlangsung sejak Oktober 2023. Konflik yang sedang berlangsung telah mengakibatkan sejumlah besar korban dan telah menimbulkan kekhawatiran tentang situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Masyarakat internasional dan berbagai organisasi telah menyatakan keprihatinan atas peristiwa baru-baru ini, menyerukan de-eskalasi dan perlindungan warga sipil.
Situasi tetap tegang, dengan laporan berkelanjutan tentang serangan udara dan korban jiwa di seluruh Jalur Gaza.
Peristiwa 7 Mei 2025 menggarisbawahi tantangan dan penderitaan berkelanjutan yang dihadapi oleh warga sipil di wilayah tersebut.
Kekerasan baru-baru ini menyoroti kebutuhan mendesak akan resolusi damai untuk konflik yang sedang berlangsung.
Masyarakat internasional memantau situasi dengan cermat, dengan seruan untuk de-eskalasi dan perlindungan warga sipil.