Para peneliti di University of Saskatchewan telah mengembangkan metode pemanasan frekuensi radio (RF) yang inovatif. Teknik inovatif ini secara signifikan meningkatkan pencernaan legum, termasuk kacang-kacangan dan kacang polong.
Proses pemanasan RF secara efektif mengurangi kadar antinutrien, yang merupakan senyawa yang diketahui mengganggu pencernaan, sekaligus menjaga kandungan nutrisi legum yang berharga. Keuntungan utama dari teknologi ini adalah kemampuannya untuk secara dramatis mengurangi waktu pemrosesan, beralih dari berjam-jam menjadi hanya beberapa menit.
Secara khusus, teknologi ini telah terbukti mengurangi inhibitor tripsin hingga 81%, yang mengarah pada peningkatan yang nyata dalam pencernaan secara keseluruhan. Kemajuan ini memiliki potensi untuk membuat legum menjadi sumber makanan yang lebih mudah diakses dan bergizi, sehingga berkontribusi pada sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan tangguh.