Rekayasa Bambu: Kontrol Kelembapan Memungkinkan Sifat Material yang Dapat Disesuaikan untuk Aplikasi Tingkat Lanjut

Edited by: Vera Mo

Para peneliti telah mengembangkan metode untuk mengontrol secara tepat deformasi transversal sel bambu dengan memanipulasi kandungan kelembapan lokal, membuka pintu untuk aplikasi material tingkat lanjut. Teknik inovatif ini, yang diterbitkan di Nature Communications pada akhir tahun 2023, memungkinkan rekayasa sifat mekanik bambu tanpa mengubah komposisi kimia atau arsitektur selulernya.

Tim yang dipimpin oleh Bai, Yan, dan Lu, memperkenalkan gradien kelembapan yang disetel halus di seluruh jaringan bambu, yang menginduksi pembengkakan dan penyusutan yang ditargetkan pada populasi sel tertentu. Hal ini menghasilkan deformasi sel transversal yang dapat diprediksi dan direproduksi, menawarkan pendekatan baru untuk ilmu material yang terinspirasi secara biologis. Metode ini menggunakan pemancar dan penyerap kelembapan skala nano untuk mempertahankan zona kelembapan keadaan tunak, menciptakan kandungan air diferensial di dalam struktur bambu.

Kemampuan untuk memprogram respons bambu pada skala mikro menunjukkan kemungkinan untuk menciptakan material alami khusus dengan karakteristik mekanik sesuai permintaan. Mengontrol pembengkakan sel secara transversal dapat memodulasi kekakuan, ketangguhan, dan disipasi energi, memperluas kegunaan bambu di luar konstruksi tradisional. Penelitian ini memiliki implikasi untuk desain yang terinspirasi secara biologis, yang berpotensi mengarah pada material cerdas dalam arsitektur dan perangkat yang dapat dikenakan yang beradaptasi dengan kelembapan sekitar. Selain itu, integrasi elemen bambu rekayasa ke dalam komposit dapat meningkatkan daya tahan dan fungsionalitas di berbagai sektor industri, mempromosikan material yang berkelanjutan dan berkinerja tinggi.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.