Gejala fisik yang terus-menerus seperti sakit punggung, sakit kepala, atau masalah pencernaan mungkin berasal dari rasa bersalah yang tidak diproses. Otak memproses rasa sakit emosional dan fisik di wilayah yang sama. Rasa bersalah yang ditekan dapat bermanifestasi sebagai ketidaknyamanan fisik kronis, menciptakan rasa sakit yang nyata.
Rasa bersalah, yang dirancang untuk menjaga harmoni sosial, memicu sinyal rasa sakit ketika tidak ditangani. Ini dapat menyebabkan respons stres terus-menerus dalam sistem saraf. Jenis rasa bersalah tertentu dapat bermanifestasi di lokasi tubuh yang berbeda, seperti sakit punggung bagian bawah karena tanggung jawab yang tidak terpenuhi.
Mengatasi rasa sakit terkait rasa bersalah memerlukan penggabungan pendekatan fisik dan emosional. Psikoterapi yang berfokus pada tubuh, kesadaran, dan penulisan ekspresif dapat membantu. Menyelesaikan rasa bersalah dapat mengarah pada peningkatan hubungan, keputusan karier, dan pemahaman diri.