Perangkat Lunak Baru Mengidentifikasi Sel Penuaan untuk Melawan Penyakit Kronis

Diedit oleh: Tasha S Samsonova

Para peneliti dari University of Illinois Chicago (UIC) telah mengembangkan SenePy, sebuah platform perangkat lunak sumber terbuka, untuk mengidentifikasi sel-sel yang menua sebelum waktunya, juga dikenal sebagai sel-sel senesens. Sel-sel ini, yang berhenti tumbuh tetapi tidak mati, berkontribusi pada penyakit seperti penyakit kardiovaskular dan Alzheimer. Mark Sanborn, seorang mahasiswa doktoral UIC, menganalisis data pengurutan sel tunggal dari lebih dari 1,6 juta sel manusia dan tikus untuk membuat SenePy. Alat ini mengidentifikasi tanda tangan genetik yang membedakan sel-sel senesens dari sel-sel sehat di berbagai jaringan, termasuk jantung, paru-paru, dan otak. Para peneliti mengidentifikasi 72 tanda tangan tikus dan 64 tanda tangan manusia. Dr. Jalees Rehman, penulis utama dan Profesor Benjamin J. Goldberg, menyatakan bahwa SenePy membantu para peneliti mempelajari sel-sel ini untuk lebih memahami dan mengobati penyakit. Platform ini memungkinkan analisis sampel jaringan dan perbandingan dengan basis data tanda tangan yang ditemukan. Para peneliti menggunakan SenePy untuk memeriksa peran sel-sel senesens dalam kanker, serangan jantung, COVID-19, dan peradangan otak. Mereka menemukan bahwa sel-sel senesens berkelompok bersama dan bahwa senesens dapat bertindak sebagai rem alami pada pembentukan tumor. Tim juga menilai efektivitas obat senolitik, yang membersihkan sel-sel senesens, dan mengidentifikasi target baru potensial untuk obat-obatan ini. Penelitian ini didanai oleh hibah dari National Institutes of Health.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.