Banjir parah yang melanda Mumbai, India pada 13 Juli 2025, akibat curah hujan tinggi, telah menimbulkan dampak signifikan terhadap ekonomi kota. Kerusakan infrastruktur, gangguan transportasi, dan aktivitas bisnis yang terhenti menyebabkan kerugian finansial yang besar.
Departemen Meteorologi India (IMD) mengeluarkan Peringatan Oranye, menandakan tingkat keparahan situasi. Banjir menggenangi berbagai wilayah, termasuk Powai, Andheri, dan Jogeshwari, menyebabkan penutupan jalan dan gangguan pada layanan publik. Hal ini berdampak langsung pada sektor bisnis, dengan banyak toko dan kantor terpaksa tutup.
Kerugian ekonomi tidak hanya terbatas pada kerusakan fisik. Gangguan pada rantai pasokan, penurunan produktivitas, dan biaya pemulihan juga berkontribusi pada dampak finansial yang lebih luas. Pemerintah Kota Mumbai (BMC) mengakui masalah tersebut dan menyatakan sedang berupaya mengatasinya, namun dampak ekonomi jangka panjang masih belum jelas.
Analisis ekonomi menunjukkan bahwa banjir ini dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi kota dalam jangka pendek. Pemulihan yang cepat dan investasi dalam infrastruktur yang lebih tahan banjir sangat penting untuk meminimalkan dampak ekonomi dan memastikan stabilitas keuangan di Mumbai. Selain itu, asuransi banjir dan dukungan keuangan bagi bisnis yang terkena dampak juga diperlukan.