Gunung Semeru di Jawa Timur, Indonesia, kembali bergejolak pada Selasa pagi, 15 Juli 2025. Kolom abu dari letusan mencapai sekitar 1.200 meter di atas puncak, atau sekitar 4.876 meter di atas permukaan laut. Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.
Letusan dimulai pada pukul 07.15 waktu setempat, dengan kolom abu yang bergerak ke arah selatan. Letusan tersebut tercatat pada seismograf, yang mencatat amplitudo maksimum 22 mm dan berlangsung selama 152 detik. Pihak berwenang, seperti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), telah menetapkan Tingkat Kewaspadaan pada level 2. Masyarakat diimbau untuk menjaga jarak aman dari puncak dan daerah aliran sungai karena potensi bahaya.
Dalam konteks kesehatan dan keselamatan, letusan gunung berapi menimbulkan beberapa risiko. Abu vulkanik dapat menyebabkan masalah pernapasan, iritasi mata, dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, aliran piroklastik dan lahar dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengikuti instruksi dari pihak berwenang, menggunakan masker dan kacamata pelindung, serta menjauhi area berbahaya.
Pemerintah daerah dan lembaga terkait perlu terus meningkatkan kesiapsiagaan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi bencana letusan gunung berapi. Dengan pemahaman yang baik tentang risiko dan langkah-langkah pencegahan, kita dapat melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat.