Penelitian ilmiah tentang anemon laut Mediterania, Anemonia viridis, mengungkap wawasan baru tentang bagaimana mereka merespons stres termal. Dari sudut pandang ilmiah, studi ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana organisme laut beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa stres termal memicu serangkaian respons pada anemon. Sebagai contoh, telah diamati adanya gangguan pada simbiosis dengan dinoflagellata fotosintetik, yang dapat menyebabkan pemutihan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal *Marine Biology* pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa peningkatan suhu air sebesar 2°C menyebabkan penurunan 30% dalam fotosintesis dinoflagellata pada A. viridis, yang menunjukkan dampak signifikan pada kesehatannya. Selain itu, telah didokumentasikan aktivasi respons imun, termasuk peningkatan ekspresi faktor transkripsi terkait imunitas bawaan.
Penelitian ini juga menyoroti peran penting protein kejut panas (HSPs), seperti AvHSP28.6, dalam melindungi anemon dari kerusakan termal. Sebuah studi tahun 2022 di *Frontiers in Physiology* menemukan bahwa ekspresi AvHSP28.6 meningkat sebesar 45% sebagai respons terhadap stres termal, yang menunjukkan pentingnya dalam kelangsungan hidup anemon. Temuan ini sangat penting untuk memahami ketahanan ekosistem laut dan mengembangkan strategi konservasi.
Studi tentang Anemonia viridis memberikan wawasan berharga tentang mekanisme adaptasi yang mungkin menjadi kunci kelangsungan hidup spesies laut lainnya di masa depan, dan berkontribusi pada upaya konservasi keanekaragaman hayati laut.