Pembelaan diri hiu: studi mengungkap gigitan refleksif dalam interaksi manusia pada tahun 2025

Diedit oleh: Inna Horoshkina One

Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa hiu menunjukkan mekanisme pertahanan diri saat berinteraksi dengan manusia. Hal ini menantang pandangan tradisional tentang hiu sebagai predator yang murni instingtif.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Conservation Science, menunjukkan bahwa hiu, ketika merasa terancam, terlibat dalam serangan refleksif daripada perilaku predator. Gigitan defensif ini sering mengakibatkan luka ringan dan merupakan respons terhadap tindakan manusia yang dianggap agresif, seperti tombak ikan atau upaya untuk menangkap mereka.

Para peneliti menganalisis data gigitan hiu, termasuk insiden di Polinesia Prancis antara tahun 2009 dan 2023, di mana sekitar 3-5% gigitan dikaitkan dengan pertahanan diri. Para ahli seperti Dr. Eric Clua menekankan pentingnya menghormati hiu dan menghindari tindakan yang dapat memprovokasi mereka di habitat alami mereka.

Memahami perilaku hiu

Studi ini menyoroti bahwa beberapa spesies hiu, seperti hiu karang abu-abu, bersifat teritorial dan dapat bereaksi defensif terhadap gangguan manusia. Reaksi defensif ini dapat dipicu bahkan sebelum serangan yang sebenarnya jika hiu merasakan bahaya.

Para peneliti mendesak masyarakat untuk menghindari berinteraksi dengan hiu, bahkan jika mereka tampak tidak berbahaya atau dalam kesulitan, karena kontak fisik apa pun dapat disalahartikan sebagai agresi.

Implikasi untuk konservasi

Dengan memahami motivasi di balik gigitan hiu, para ilmuwan berharap untuk mencegah insiden di masa depan dan mempromosikan konservasi hiu. Pelaporan yang akurat dan perubahan persepsi publik dapat membantu mengurangi stigma seputar hiu dan mendorong koeksistensi yang lebih hormat.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.