Pada bulan Maret 2025, Divisi Antartika Australia (AAD) melakukan ekspedisi ilmiah dengan kapal pemecah es RSV Nuyina di Antartika Timur. Tujuan utamanya adalah untuk menyelidiki dampak pemanasan perairan pada Gletser Denman, yang telah menyusut 5 kilometer hanya dalam waktu lebih dari dua dekade.
Selama ekspedisi, para peneliti membuat penemuan tak terduga mengenai keanekaragaman hayati laut di Samudra Antartika. Tim mendokumentasikan beberapa spesies langka, beberapa di antaranya sebelumnya tidak dikenal. Menurut Profesor Jan Strugnell, lautan di lepas ujung Gletser Denman dapat menyimpan keanekaragaman kehidupan yang mengejutkan, berpotensi menyaingi yang ditemukan di laut tropis.
Penemuan-penemuan ini menyoroti pentingnya penelitian berkelanjutan di Antartika untuk memahami dan melindungi kehidupan lautnya yang unik dan potensi dampak perubahan iklim pada ekosistem yang rapuh ini. Ekspedisi tersebut, yang melibatkan lebih dari 60 ilmuwan, juga bertujuan untuk memahami pendorong dan konsekuensi dari perubahan yang terjadi di daerah terpencil ini. Denman Marine Voyage adalah kolaborasi antara Divisi Antartika Australia, Securing Antarctica's Environmental Future (SAEF), Pusat Keunggulan Australia dalam Ilmu Antartika (ACEAS), dan Kemitraan Program Antartika Australia.