Para ilmuwan dari Norwegian Polar Institute (NPI) telah melakukan penelitian ekstensif terhadap beruang kutub di kepulauan Svalbard, Norwegia, untuk memahami dampak polutan lingkungan dan perubahan iklim terhadap kesehatan dan perilaku mereka. Penelitian ini melibatkan pengambilan sampel jaringan lemak dan darah dari beruang kutub untuk menganalisis konsentrasi polutan seperti per- dan polifluoroalkil substansi (PFAS), serta memantau perubahan dalam pola makan dan perilaku beruang kutub seiring dengan berkurangnya es laut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun beruang kutub di Svalbard terpapar PFAS, tidak ada tanda-tanda penurunan kesehatan atau penurunan jumlah populasi yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa beruang kutub di wilayah ini mungkin memiliki ketahanan terhadap polutan tersebut. Namun, perubahan lingkungan yang cepat, seperti berkurangnya es laut, telah menyebabkan perubahan dalam pola makan beruang kutub. Mereka kini mengonsumsi lebih banyak makanan berbasis darat, seperti rusa dan telur, yang sebelumnya tidak menjadi bagian utama dari diet mereka. Perubahan ini dapat mempengaruhi struktur sosial beruang kutub dan interaksi mereka dengan manusia.
Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya perlindungan area penetasan beruang kutub. Penggunaan kamera jebak dan pelacakan satelit telah memberikan wawasan mendalam tentang perilaku beruang kutub selama periode penetasan, yang merupakan salah satu fase paling rentan dalam siklus hidup mereka. Dengan memahami perilaku ini, upaya konservasi dapat difokuskan pada perlindungan area penetasan untuk memastikan kelangsungan hidup generasi beruang kutub berikutnya.
Penelitian ini juga menekankan perlunya pemantauan berkelanjutan terhadap beruang kutub di Svalbard untuk memahami dampak perubahan iklim dan polutan terhadap kesehatan dan perilaku mereka. Kolaborasi antara institusi penelitian internasional dan lokal, seperti NPI, San Diego Zoo Wildlife Alliance, dan Polar Bears International, menjadi kunci dalam upaya konservasi beruang kutub di wilayah Arktik.