Zohran Mamdani, calon dari Partai Demokrat untuk walikota New York City, telah mengusulkan perubahan pajak yang signifikan untuk mendanai inisiatif progresifnya. Ini termasuk perjalanan bus gratis, perawatan anak universal, pembekuan sewa, dan toko bahan makanan milik publik.
Untuk membiayai program-program ini, Mamdani menyarankan pajak penghasilan 2% pada individu yang berpenghasilan lebih dari $1 juta per tahun. Ia juga mengusulkan kenaikan tarif pajak korporasi tertinggi dari 7,25% menjadi 11,5%.
Jika terpilih, Mamdani akan menjadi walikota Muslim dan keturunan India-Amerika pertama di New York City. Ia akan menghadapi petahana Eric Adams, calon dari Partai Republik Curtis Sliwa, dan calon independen Jim Walden dalam pemilihan umum November 2025.
Usulan ini mencerminkan diskusi yang sedang berlangsung mengenai keadilan sosial dan pemerataan ekonomi, tema yang juga relevan di Indonesia. Kenaikan pajak bagi mereka yang berpenghasilan tinggi dan korporasi dapat dilihat sebagai upaya untuk mendanai program-program sosial yang penting, seperti pendidikan dan layanan kesehatan, yang juga menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia.
Selain itu, usulan ini juga dapat memicu diskusi mengenai peran pemerintah dalam perekonomian dan bagaimana kebijakan pajak dapat digunakan untuk mengurangi kesenjangan. Dalam konteks Indonesia, di mana keragaman budaya dan agama sangat dijunjung tinggi, terpilihnya seorang pemimpin dari latar belakang minoritas juga menjadi sorotan penting.
Pemilu di New York City ini memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana masyarakat dapat memilih pemimpin yang mewakili berbagai latar belakang dan pandangan, serta bagaimana kebijakan publik dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan semua warga negara.