Harga emas saat ini menghadapi tekanan ke bawah karena pelonggaran sementara ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok mendorong ekuitas global, sehingga mengurangi permintaan aset safe-haven. Trader teknikal memantau dengan cermat zona support, dengan rata-rata pergerakan 50 hari bertindak sebagai level kritis. Penembusan di bawah support ini dapat memicu aksi jual.
Selama akhir pekan lalu, AS dan Tiongkok menyetujui penangguhan tarif selama 90 hari selama pembicaraan di Jenewa. Gedung Putih juga mengumumkan pengurangan ambang batas de minimis untuk pengiriman bernilai rendah dari Tiongkok. Ole Hansen dari Saxo Bank mencatat bahwa gencatan senjata tarif ini telah memacu reli di pasar saham, mengurangi daya tarik emas sebagai safe haven.
Meredanya data inflasi telah meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve, dengan pasar mengantisipasi potensi penurunan. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas. Namun, peningkatan selera risiko saat ini membayangi efek ini. Prakiraan harga emas jangka pendek tetap bearish, trader harus memantau data inflasi yang masuk dan komentar Federal Reserve dengan cermat untuk mendapatkan arahan.