Pada tanggal 5 Mei 2025, pasar saham India diperkirakan akan terus berkonsolidasi [9]. Hal ini terjadi di tengah ketidakpastian yang terus-menerus terkait tarif impor AS [9, 11]. Hubungan yang tegang antara India dan Pakistan juga berkontribusi terhadap perilaku pasar [9, 16].
Pergerakan pasar global dan minat beli baru dari investor institusi asing adalah faktor-faktornya [9, 10]. Investor juga memantau hasil kuartal keempat dari perusahaan seperti Mahindra & Mahindra dan Indian Hotels Co [9, 30]. Mahindra & Mahindra Ltd pada hari Senin merilis laporan pendapatan kuartal keempat fiskal dengan laba konsolidasi sebesar Rs 3.295,17 crore, melaporkan pertumbuhan sebesar 19,65 persen dibandingkan dengan Rs 2.754,08 crore yang tercatat selama kuartal yang sama pada TA24 [5]. Perusahaan membukukan pendapatan dari operasi sebesar Rs 42.585,67 crore, naik 20,39 persen dibandingkan dengan Rs 35.373,34 crore yang dilaporkan selama kuartal keempat tahun keuangan sebelumnya [5]. Faktor-faktor ini diperkirakan akan memengaruhi tren pasar dan volume perdagangan di India [9].
VK Vijayakumar, Kepala Strategi Investasi, Geojit Investments Limited mengatakan, “Pembalikan strategi FII di India dari menjual menjadi membeli berlanjut selama minggu yang berakhir pada tanggal 2 Mei [8]. Selama tiga bulan pertama tahun 2025, FII telah menjadi penjual besar melalui bursa [8]. Secara kumulatif, FII menjual ekuitas senilai Rs 129680 crore selama periode 3 bulan ini [8]. Selama 12 hari perdagangan terakhir, FII telah menjadi pembeli berkelanjutan di pasar tunai, setelah membeli ekuitas senilai Rs 40145 crore secara kumulatif [8].”