Saham AS mengalami volatilitas pada April 2025 karena kekhawatiran tarif yang diperbarui, kritik terhadap Amazon, dan rilis data ekonomi utama. Sikap pemerintah AS tentang perdagangan dan pengawasan terhadap perusahaan besar seperti Amazon terus memengaruhi sentimen pasar.
Defisit perdagangan AS melebar menjadi $162 miliar pada bulan Maret, menurut Biro Sensus AS, naik dari $147,8 miliar pada bulan Februari. Peningkatan ini berpotensi menyebabkan tindakan perdagangan lebih lanjut. Indeks Volatilitas CBOE (VIX), ukuran ketidakpastian pasar, mencapai 26,47 pada April 2025. Kinerja dolar juga telah diawasi dengan ketat di tengah perkembangan ekonomi ini.
Pasar ekuitas Eropa menunjukkan kinerja yang beragam. FTSE 100 melihat kenaikan yang didorong oleh saham material dan keuangan. Sementara itu, AstraZeneca melaporkan hasil keuangan Q1 2025, dengan total pendapatan naik 10% menjadi $13,588 miliar. CEO Pascal Soriot mencatat bahwa perusahaan telah memasuki periode kaya katalis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, investor tetap memperhatikan potensi dampak dari tarif farmasi AS, mengingat pendapatan signifikan AstraZeneca dari pasar AS.