Ray Dalio Peringatkan Krisis Fiskal AS Setelah 'Undang-Undang RUU Besar yang Indah' Senat

Diedit oleh: Olga Sukhina

Investor miliarder Ray Dalio telah menyatakan keprihatinannya tentang masa depan fiskal Amerika Serikat setelah Senat meloloskan 'Undang-Undang RUU Besar yang Indah' (OBBBA).

Dalio memperkirakan anggaran baru dapat meningkatkan utang nasional menjadi $425.000 per keluarga Amerika selama dekade berikutnya. Ini meningkat dari $230.000 per keluarga saat ini.

Dia memperingatkan bahwa tanpa tindakan korektif, gangguan ekonomi yang parah kemungkinan terjadi, yang berpotensi menyebabkan pemotongan pengeluaran, kenaikan pajak, atau devaluasi.

OBBBA mencakup pemotongan pajak, pemotongan pengeluaran yang menargetkan Medicaid dan kupon makanan, serta peningkatan pendanaan untuk perbatasan dan keamanan nasional. Masa depan RUU ini masih belum pasti karena menuju ke Dewan Perwakilan Rakyat.

Ekonom Peter Schiff juga mengkritik RUU tersebut, memperkirakan hal itu akan memperburuk utang nasional dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Kenaikan utang negara seperti ini, jika terjadi di Amerika Serikat, tentu akan menjadi perhatian penting bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, mengingat dampak potensialnya pada stabilitas ekonomi global dan investasi. Kita perlu terus memantau perkembangan ini dan dampaknya terhadap pasar keuangan dan kebijakan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Sumber-sumber

  • Benzinga

  • Time

  • AP News

  • Financial Times

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.