Sony Menaikkan Harga PS5 di Tengah Ketidakpastian Tarif Era Trump & Ketegangan Rantai Pasokan Teknologi
Ketidakpastian yang berasal dari kebijakan tarif pemerintahan Trump terus memberikan tekanan pada rantai pasokan manufaktur teknologi. Para ahli berpendapat bahwa kebijakan ini berkontribusi pada kenaikan harga bagi konsumen.
Sony Interactive Entertainment baru-baru ini mengumumkan kenaikan harga untuk PlayStation 5 (PS5) di beberapa pasar, termasuk Inggris, Eropa, Australia, dan Selandia Baru. Perusahaan tersebut menghubungkan keputusan tersebut dengan kondisi ekonomi yang menantang, termasuk kenaikan inflasi dan gangguan rantai pasokan yang dimulai selama pemerintahan Trump.
Meskipun pemerintah AS, kadang-kadang, memberikan pengecualian sementara untuk barang elektronik tertentu dari tarif impor, lanskap tarif secara keseluruhan tetap cair dan tidak dapat diprediksi, menciptakan tantangan berkelanjutan bagi industri teknologi.
Analis Memprediksi Volatilitas Harga Lebih Lanjut
Geraint John, dari Zero100, mengantisipasi bahwa perusahaan lain mungkin mengikuti jejak Sony dan menerapkan kenaikan harga karena ketergantungan berkelanjutan pada pusat manufaktur di negara-negara seperti Cina, Vietnam, dan India.
Ben Barringer dari Quilter Cheviot telah menggambarkan situasi tersebut sebagai "rollercoaster tarif," yang sangat membebani sektor teknologi. Dia juga mencatat bahwa perusahaan yang lebih besar mungkin dapat menegosiasikan pengecualian individual, memberi mereka keuntungan.
Investor dengan cermat memantau pernyataan perusahaan untuk menilai dampak tarif pada pendapatan dan kinerja keuangan secara keseluruhan. Sementara beberapa perusahaan mungkin mengalami manfaat jangka pendek dari penimbunan komponen, konsekuensi jangka panjang dari kebijakan tarif tetap tidak jelas dan menjadi sumber kekhawatiran.