Duolingo, aplikasi pembelajaran bahasa dengan burung hantu hijau, mengalami transformasi signifikan pada tahun 2025, memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pendidikan digital.
Pada kuartal pertama tahun 2025, Duolingo mencatat peningkatan rekor pengguna aktif harian (DAU), melebihi 40 juta, peningkatan 51% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah pelanggan berbayar juga melampaui 10 juta, berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan sebesar 38% secara tahunan.
Pada bulan April 2025, Duolingo meluncurkan 148 kursus bahasa baru, menggandakan penawarannya yang ada. Ekspansi ini, yang dimungkinkan oleh penggunaan kecerdasan buatan generatif, memungkinkan kursus ini dibuat dan diterapkan dalam waktu kurang dari satu tahun, sebuah proses yang sebelumnya akan memakan waktu lebih dari 12 tahun.
Di bawah kepemimpinan CEO-nya, Luis von Ahn, Duolingo mengadopsi strategi “AI-first”, mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam proses pengembangan dan operasinya. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pembuatan konten, tetapi juga memungkinkan untuk menawarkan pengalaman belajar yang lebih personal kepada pengguna.
Terlepas dari kemajuan ini, transisi ke strategi yang berfokus pada AI telah memicu reaksi beragam. Pengguna telah menyatakan keprihatinan tentang kualitas konten dan dampaknya terhadap pekerjaan, terutama karena berkurangnya penggunaan pekerja kontrak yang mendukung otomatisasi.
Pada tahun 2025, Duolingo menunjukkan kemampuannya untuk berkembang dan berinovasi, mengkonsolidasikan posisinya sebagai platform pembelajaran bahasa terkemuka, sambil mengatasi tantangan yang terkait dengan integrasi kecerdasan buatan di sektor pendidikan.