Sansekerta: menghidupkan kembali bahasa kuno india dan potensi modernnya

Diedit oleh: Vera Mo

Pernyataan Menteri Dalam Negeri Uni tentang bahasa Sansekerta sebagai "induk dari hampir semua bahasa India" dan bahasa yang paling "ilmiah di dunia" menyoroti gerakan untuk menghidupkan kembali warisan India. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang peran bahasa klasik di India modern dan bagaimana mendekati inisiatif semacam itu.

Bahasa Sansekerta telah secara signifikan memengaruhi banyak bahasa India, terutama bahasa-bahasa Indo-Arya seperti Hindi, Marathi, Bengali, dan Gujarati. Bahasa ini juga berkontribusi pada bahasa-bahasa Dravida seperti Kannada dan Telugu melalui kosakata. Bahasa Sansekerta umumnya dipandang sebagai "induk" dari semua bahasa India, mengingat evolusi historis dari berbagai bahasa.

Upaya pemerintah untuk memasyarakatkan bahasa Sansekerta melalui pengembangan kurikulum dan beasiswa merupakan perubahan kebijakan yang signifikan. Inisiatif-inisiatif ini bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan warisan linguistik. Skema 'Ashtadashi' dan dukungan keuangan untuk teks-teks langka menandakan pendekatan praktis untuk menghidupkan kembali minat ilmiah.

Penekanan Shah pada sifat "ilmiah" bahasa Sansekerta sejalan dengan kekaguman ilmiah yang berasal dari ahli bahasa Eropa. Ashtadhyayi karya Panini adalah mahakarya dalam analisis linguistik. Namun, mempromosikan bahasa Sansekerta tidak boleh mengabaikan ilmu pengetahuan modern dan bahasa-bahasa global kontemporer.

Bahasa Sansekerta dapat bermanfaat di bidang-bidang seperti linguistik komputasi, AI, dan filsafat. Bahasa ini harus melengkapi, bukan menggantikan, pendidikan modern. Bahasa Sansekerta memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam domain-domain yang signifikan secara strategis yang terkait dengan keamanan nasional.

Agar bahasa Sansekerta menjadi bahasa yang hidup, bahasa ini harus membebaskan diri dari elitisme dan penggunaan ritual. Upaya harus dilakukan untuk membuat alat-alat digital, konten media massa, dan aplikasi teknologi dalam bahasa Sansekerta untuk memodernisasi daya tariknya. Kebangkitan bahasa Sansekerta, jika dilakukan dengan kepekaan budaya, ketelitian akademis, dan inovasi teknologi, dapat berfungsi sebagai jembatan menuju tradisi intelektual India yang luas.

Menghidupkan kembali bahasa Sansekerta seharusnya bukan tentang hegemoni linguistik, tetapi tentang pengayaan budaya dan pemberdayaan intelektual bagi semua orang India. Tantangannya terletak pada mempromosikan bahasa Sansekerta secara inklusif, hormat, dan cerdas.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.