Tantangan Etis di Balik Larangan Hukuman Fisik di Sekolah Thailand

Diedit oleh: Anna 🌎 Krasko

Thailand membuat langkah signifikan pada Maret 2025 dengan melarang semua bentuk hukuman fisik terhadap anak-anak di sekolah, menjadi negara ke-68 yang mengambil tindakan serupa. Amandemen pada Kode Sipil dan Komersial ini melarang disiplin kekerasan di berbagai lingkungan, termasuk sekolah dan rumah. Namun, penerapan larangan ini menimbulkan tantangan etis yang kompleks.

Dari sudut pandang etika, larangan hukuman fisik sejalan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan perlindungan anak. Konvensi PBB tentang Hak Anak, yang telah diratifikasi oleh Thailand, mewajibkan perlindungan anak-anak dari segala bentuk kekerasan. Undang-undang baru Thailand merupakan langkah penting untuk memenuhi komitmen internasional ini.

Namun, efektivitas larangan ini bergantung pada perubahan sikap dan praktik yang mendalam. Survei yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Thailand pada tahun 2024 menemukan bahwa sekitar 55% guru masih percaya bahwa hukuman fisik diperlukan untuk menjaga ketertiban di kelas. Selain itu, laporan dari Komite Perlindungan Anak Thailand menunjukkan bahwa meskipun ada larangan, kasus hukuman fisik di sekolah hanya menurun sekitar 10% pada kuartal pertama tahun 2025, menunjukkan bahwa perubahan perilaku membutuhkan waktu dan upaya yang berkelanjutan.

Tantangan etis lainnya adalah memastikan kesejahteraan para pendidik. Kurangnya pelatihan dalam metode manajemen perilaku non-kekerasan dapat menyebabkan frustrasi dan stres pada guru, yang pada gilirannya dapat memengaruhi lingkungan belajar. Komite Pendidikan Dewan Konsumen Thailand merekomendasikan pelatihan dan dukungan psikologis bagi guru, yang sangat penting untuk memastikan transisi yang sukses menuju pendidikan tanpa kekerasan.

Kesimpulannya, larangan hukuman fisik di Thailand adalah kemajuan etis yang signifikan. Namun, untuk memastikan efektivitasnya, penting untuk mengatasi keyakinan budaya yang mengakar, memberikan alat yang diperlukan kepada para pendidik, dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung bagi semua anak. Jalan menuju penghapusan total hukuman fisik mungkin panjang, tetapi komitmen etis untuk melindungi anak-anak tidak dapat dinegosiasikan.

Sumber-sumber

  • Bangkok Post

  • UNICEF applauds passage of amendment to ban corporal punishment against children in Thailand

  • Law ends loophole on child beating

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.