Integrasi Kecerdasan Buatan (AI) dalam pendidikan menuntut perubahan dalam pendekatan pedagogis. Sangat penting untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis daripada hanya memperlakukan AI sebagai pengganti kecerdasan manusia. Pendidik harus memastikan siswa memahami cara kerja AI, menggunakannya secara kritis, dan menghindari penggantian proses manusia penting seperti pengambilan keputusan. UNESCO menekankan pentingnya guru dan peserta didik memiliki keterampilan untuk menavigasi lanskap pembelajaran baru ini dengan aman dan etis. AI harus menambah kemampuan manusia, membantu perhitungan kompleks, terjemahan bahasa, dan pemecahan masalah kreatif. Namun, memprioritaskan hasil yang dihasilkan AI daripada hasil pembelajaran, seperti dalam kompetisi AI, dapat menyesatkan. Sebaliknya, pendidikan harus fokus pada pembinaan pemikiran kritis dan kreatif, memastikan manusia tetap menjadi pusat pengembangan dan pemanfaatan teknologi. Pendekatan ini mencegah erosi kecerdasan manusia dan mempromosikan pandangan holistik tentang kemajuan teknologi, mengintegrasikan pertimbangan moral dan etika.
AI dalam Pendidikan: Menumbuhkan Pemikiran Kritis, Bukan Penggantian
Edited by: Olga N
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.