Bisakah Kecerdasan Buatan Mengembangkan Kesadaran? Para Ilmuwan Menjelajahi Batasannya

Diedit oleh: Elena HealthEnergy

Para ilmuwan sedang mengeksplorasi potensi kecerdasan buatan (AI) untuk mengembangkan kesadaran, sebuah pertanyaan dengan implikasi mendalam bagi masa depan umat manusia. Memahami sifat kesadaran, baik pada manusia maupun mesin, dapat merevolusi pemahaman kita tentang diri kita sendiri dan dunia. Para peneliti di Centre for Consciousness Science di University of Sussex di Inggris berada di garis depan penyelidikan ini. Mereka sedang mempelajari pola otak manusia menggunakan 'mesin mimpi' – sebuah perangkat yang menggunakan lampu stroboskopik untuk memicu perubahan persepsi. Ini membantu mereka menyelidiki bagaimana pengalaman sadar muncul di otak manusia. Tujuannya adalah untuk memahami apa yang membuat pikiran manusia unik dan bagaimana ia berbeda dari sistem buatan saat ini. Urgensi penelitian ini semakin meningkat. Model seperti ChatGPT dan Gemini menunjukkan kemampuan yang mengesankan, seperti berbicara, beradaptasi dengan bahasa manusia, dan menjaga koherensi emosional dalam respons mereka, bahkan mengejutkan pengembangnya. Lebih lanjut, pengembangan organoid serebral, kelompok kecil sel saraf yang ditumbuhkan di laboratorium yang dapat melakukan tugas sederhana seperti bermain video game, mengaburkan batas antara sistem biologis dan buatan. Meskipun kemajuan ini belum tentu mengindikasikan kesadaran dalam AI, mereka menimbulkan pertanyaan penting tentang sifat kecerdasan dan kesadaran. Penelitian ini sangat penting karena dapat membantu kita memahami inti dari apa artinya menjadi manusia. Ini juga dapat memandu pengembangan etis AI, memastikan bahwa teknologi canggih ini digunakan secara bertanggung jawab dan untuk kepentingan semua orang.

Sumber-sumber

  • NTN24 | Últimas Noticias de América y el Mundo.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.