Presiden Donald Trump akan menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih minggu depan.
Pertemuan ini menyusul operasi gabungan AS-Israel "Operation Rising Lion" terhadap Iran, yang menargetkan fasilitas nuklir Iran termasuk Fordo, Natanz, dan Isfahan.
Selama kunjungannya, Netanyahu akan bertemu dengan Wakil Presiden J.D. Vance, Menteri Luar Negeri dan Penasihat Keamanan Nasional Sementara Marco Rubio, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Utusan Khusus untuk Timur Tengah Steve Witkoff.
Pada 25 Juni 2025, Trump menuntut gencatan senjata antara Israel dan Iran, menggunakan bahasa yang tegas dalam pernyataannya.
Pada 27 Juni 2025, Trump menunda rencana pelonggaran sanksi untuk Iran setelah pidato Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, yang meremehkan efektivitas serangan udara AS-Israel baru-baru ini.
Presiden Donald Trump menyatakan bahwa ia bermaksud untuk dengan tegas mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan operasi militer di Jalur Gaza.
Situasi ini menjadi perhatian serius di kawasan Timur Tengah, dan Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, menyerukan penyelesaian damai melalui dialog dan diplomasi. Indonesia menekankan pentingnya menghormati kedaulatan negara dan mendorong solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat, sejalan dengan prinsip-prinsip dasar Pancasila dan semangat persatuan ASEAN.