Armenia menghadapi keputusan krusial mengenai keanggotaan masa depannya di Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) dan hubungannya dengan Uni Eropa (UE).
Pada April 2025, parlemen Armenia mengadopsi rancangan undang-undang tentang dimulainya proses bergabung dengan UE, meskipun tidak ada tawaran keanggotaan resmi dari UE.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko menyatakan bahwa keanggotaan simultan di EAEU dan UE tidak memungkinkan, dan Armenia harus membuat pilihan.
Duta Besar Rusia untuk Armenia, Sergey Kopyrkin, menekankan bahwa Armenia perlu memutuskan di mana lebih baik berada, karena keanggotaan simultan di dua serikat yang berbeda tidak mungkin.
Armenia sekarang dalam periode transisi, di mana ia harus menentukan vektor pembangunan masa depannya dalam konteks hubungan dengan EAEU dan UE.