Uni Emirat Arab (UEA) telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Sudan. Keputusan ini muncul di tengah tuduhan bahwa UEA mendukung Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dalam konflik yang sedang berlangsung. Tentara Sudan telah berperang melawan RSF sejak April 2023.
UEA membantah tuduhan ini. Mereka mengklaim mendukung upaya kemanusiaan dan stabilitas di Sudan. Pemerintah Sudan menuduh UEA mendukung RSF dengan persenjataan canggih.
Duta Besar UEA untuk PBB menyatakan bahwa negaranya tidak mendukung pihak yang bertikai di Sudan. Dia menambahkan bahwa mereka belum menerima konfirmasi atas temuan panel ahli PBB mengenai dugaan dukungan UEA untuk RSF.
Tuduhan pemerintah Sudan dan bantahan UEA menyoroti dinamika kompleks dari konflik tersebut. Keretakan diplomatik ini dapat semakin memperumit upaya untuk menyelesaikan krisis. Situasi tetap tegang, dengan kedua belah pihak saling melontarkan tuduhan dan menyangkal keterlibatan dalam konflik tersebut.