Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mempersingkat kunjungan resminya ke Afrika Selatan menyusul serangan rudal Rusia yang mematikan di Kiev. Serangan itu mengakibatkan sedikitnya 12 kematian dan memicu kecaman internasional. Zelensky menekankan perlunya serangan segera dihentikan tanpa syarat.
Zelensky, yang baru saja tiba di Pretoria, mengumumkan keputusannya untuk kembali ke Ukraina setelah bertemu dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. Dia mengungkapkan kekecewaannya di media sosial, mencatat bahwa serangan itu terjadi meskipun Ukraina telah menyetujui gencatan senjata 44 hari sebelumnya. Uni Eropa juga mengutuk serangan itu, menyatakan bahwa Rusia berbicara dalam bahasa kekerasan dan teror, bukan perdamaian.
Kremlin menyatakan bahwa posisi Donald Trump tentang Krimea selaras dengan Rusia. Trump sendiri mendesak Putin untuk menghentikan serangan di Kiev, menyoroti tingginya jumlah korban. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim serangan itu menargetkan industri militer, sementara Sergei Shoigu memperingatkan potensi penggunaan senjata nuklir jika terjadi agresi terhadap Rusia atau Belarus.