Perubahan kebijakan visa Amerika Serikat (AS) yang membatasi masa berlaku visa bagi warga negara Nigeria menjadi tiga bulan dan satu kali masuk telah menimbulkan dampak sosial-psikologis yang signifikan. Dari sudut pandang ini, kebijakan tersebut dapat memicu berbagai reaksi emosional dan sosial di kalangan masyarakat Nigeria.
Keputusan ini berpotensi meningkatkan rasa frustrasi dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah AS. Banyak warga Nigeria yang mungkin merasa bahwa kebijakan tersebut tidak adil dan diskriminatif, yang dapat memperburuk persepsi negatif terhadap AS. Selain itu, pembatasan visa dapat menyebabkan kecemasan dan stres bagi mereka yang berencana bepergian ke AS untuk tujuan pendidikan, bisnis, atau kunjungan keluarga.
Dampak sosial-psikologis lainnya termasuk potensi perubahan dalam perilaku sosial. Masyarakat Nigeria mungkin menjadi lebih waspada terhadap kebijakan imigrasi AS dan lebih selektif dalam berinteraksi dengan orang Amerika. Selain itu, kebijakan ini dapat memicu perdebatan tentang identitas nasional dan hubungan antara Nigeria dan AS. Memahami dampak psikologis dari kebijakan ini penting untuk merancang strategi yang efektif dalam mengelola hubungan bilateral dan mengurangi dampak negatif pada masyarakat Nigeria.