Pada Juli 2025, Turki berhasil menengahi gencatan senjata di provinsi Suwayda, Suriah, setelah meningkatnya bentrokan antara komunitas Arab Badui dan Druze. Dari sudut pandang kesehatan dan keselamatan, peristiwa ini menyoroti dampak langsung dan jangka panjang dari konflik bersenjata.
Perjanjian gencatan senjata, yang difasilitasi oleh pejabat Turki termasuk Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dan kepala Organisasi Intelijen Nasional (MIT) Ibrahim Kalin, bertujuan untuk menghentikan permusuhan dan mengurangi risiko bagi warga sipil. Namun, serangan udara Israel di wilayah tersebut, yang dikutuk oleh pejabat Suriah, menimbulkan kekhawatiran baru tentang keselamatan penduduk.
Dampak kesehatan dari konflik di Suwayda sangat signifikan. Lebih dari 30 orang tewas dan hampir 100 lainnya luka-luka dalam bentrokan. Rumah sakit dan fasilitas medis kewalahan dalam menangani korban luka, dan kekurangan pasokan medis menjadi masalah utama. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa akses ke perawatan medis darurat sangat terbatas selama periode konflik. Selain itu, risiko penyakit menular meningkat karena kondisi sanitasi yang buruk dan kurangnya akses ke air bersih.
Gencatan senjata menawarkan harapan untuk mengurangi risiko kesehatan dan keselamatan. Penghentian permusuhan memungkinkan pengiriman bantuan medis dan kemanusiaan ke daerah tersebut. Namun, serangan udara Israel menimbulkan ancaman baru. Analisis keselamatan menunjukkan bahwa serangan udara meningkatkan risiko cedera dan kematian bagi warga sipil. Para ahli kesehatan menekankan pentingnya memastikan perlindungan warga sipil dan akses ke perawatan medis yang memadai. Studi terbaru menunjukkan bahwa setiap hari konflik dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental di kalangan penduduk hingga 10%.
Kesimpulannya, mediasi Turki di Suwayda adalah langkah penting untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan. Namun, untuk mencapai stabilitas jangka panjang, semua pihak harus mematuhi gencatan senjata dan memastikan perlindungan warga sipil. Upaya berkelanjutan untuk menyediakan perawatan medis dan bantuan kemanusiaan sangat penting untuk memulihkan kesehatan dan keselamatan di wilayah tersebut.