New York, 14 Juli 2025 - Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat memperpanjang mandat Kantor Terpadu PBB di Haiti (BINUH) hingga 31 Januari 2026. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya kekerasan geng, ketidakstabilan politik, dan krisis kemanusiaan di Haiti. Namun, di balik berita utama ini, terdapat aspek teknologi yang menarik untuk dianalisis.
Perpanjangan misi PBB di Haiti membuka peluang untuk penerapan teknologi dalam berbagai aspek. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat meningkatkan efisiensi operasional BINUH. Misalnya, sistem pemantauan berbasis data dapat memberikan informasi real-time tentang situasi keamanan, memungkinkan respons yang lebih cepat dan efektif. Selain itu, teknologi seperti drone dapat digunakan untuk memantau wilayah yang sulit dijangkau dan mengumpulkan bukti terkait pelanggaran hak asasi manusia.
Penerapan teknologi juga dapat mendukung upaya pembangunan berkelanjutan di Haiti. Teknologi pertanian presisi dapat meningkatkan hasil panen, sementara platform pendidikan online dapat memberikan akses ke pendidikan berkualitas bagi masyarakat. Namun, tantangan tetap ada. Akses terhadap teknologi dan infrastruktur yang memadai masih terbatas di Haiti. Selain itu, perlindungan data pribadi dan keamanan siber menjadi perhatian utama. Keberhasilan penerapan teknologi di Haiti akan sangat bergantung pada kerjasama antara PBB, pemerintah Haiti, dan sektor swasta. Inovasi teknologi harus menjadi bagian integral dari solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis di Haiti.