UNICEF telah menyuarakan kritik keras terhadap rencana distribusi bantuan yang diusulkan oleh Israel dan Amerika Serikat untuk Gaza, menyatakan bahwa rencana ini dapat memperburuk penderitaan anak-anak dan keluarga. Kekhawatiran muncul karena rencana ini melibatkan pembentukan Yayasan Kemanusiaan untuk Gaza untuk mengelola distribusi makanan melalui "Titik Distribusi Aman" yang ditunjuk.
James Elder, juru bicara UNICEF, menyatakan kekhawatiran bahwa pendekatan yang diusulkan dapat memperburuk krisis kemanusiaan yang ada di Gaza. Dia memperingatkan terhadap penggunaan bantuan sebagai insentif untuk pengungsian, menyoroti pilihan sulit yang dipaksakan pada orang-orang antara meninggalkan rumah mereka dan menghadapi potensi kematian.
Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang diusulkan bertujuan untuk memasok bantuan penting kepada 1,2 juta warga Palestina melalui empat pusat distribusi. Terlepas dari upaya ini, PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya telah menolak rencana GHF, karena khawatir hal itu dapat semakin mempolitisasi bantuan dan mengganggu struktur bantuan saat ini. Komunitas bantuan bersikeras bahwa Israel, sebagai kekuatan pendudukan, tidak boleh mengendalikan distribusi bantuan di Gaza.