Sebuah delegasi Hamas berangkat ke Kairo pada 22 April 2025, untuk membahas "ide-ide baru" untuk gencatan senjata Gaza. Upaya ini terjadi di tengah serangan udara Israel yang berkelanjutan, yang dilaporkan menewaskan 26 orang di seluruh wilayah pada hari Selasa. Upaya yang diperbarui ini menyusul penolakan Hamas terhadap proposal terbaru Israel untuk membebaskan sandera.
Delegasi tersebut, termasuk kepala negosiator Khalil Al-Hayya, akan bertemu dengan pejabat Mesir. Diskusi ini menyusul seruan dari duta besar AS yang baru untuk Israel, Mike Huckabee, yang mendesak Hamas untuk menerima kesepakatan. Kesepakatan itu akan mengamankan pembebasan sandera dengan imbalan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Philippe Lazzarini, kepala UNRWA, menggambarkan Gaza sebagai "tanah keputusasaan" di X. Dia menyatakan bahwa kelaparan menyebar karena bantuan kemanusiaan digunakan sebagai alat tawar-menawar. Sejak Israel melanjutkan ofensifnya pada 18 Maret, setidaknya 1.890 orang telah terbunuh, sehingga total korban tewas menjadi 51.266, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas.