United Airlines akan melanjutkan kembali penerbangan ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel, dari New York/Newark mulai 21 Juli 2025. Maskapai ini akan mengoperasikan penerbangan dua kali sehari, kembali keesokan harinya. Keputusan ini diambil setelah gencatan senjata antara Israel dan Iran mengakhiri konflik selama 12 hari.
United Airlines sebelumnya telah menangguhkan penerbangan pada 11 Juni 2025, sebelum konflik dimulai. Maskapai ini memiliki sejarah panjang dalam melayani Tel Aviv, mengoperasikan lebih banyak penerbangan ke sana dibandingkan maskapai AS lainnya pada tahun 2025. Penerbangan akan tetap menggunakan pesawat Boeing 787-10.
Departemen Luar Negeri AS menyarankan para pelancong untuk “Mempertimbangkan Kembali Perjalanan” ke Israel karena potensi masalah keamanan. Dalam berita terkait, Presiden Donald Trump menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada 7 Juli 2025. Selama pertemuan tersebut, Trump menyatakan optimisme untuk kerja sama di masa depan. Netanyahu mencalonkan Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian.
Gencatan senjata ini, yang juga menjadi perhatian di kawasan Asia Tenggara, diharapkan dapat membuka kembali jalur perjalanan dan perdagangan yang penting. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, selalu memantau perkembangan di Timur Tengah dengan seksama. Keputusan United Airlines untuk melanjutkan penerbangan menunjukkan harapan untuk stabilitas dan pemulihan di wilayah tersebut. Diharapkan, hal ini akan memberikan dampak positif bagi pariwisata dan hubungan diplomatik di kawasan.