Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada 19 Mei bahwa Israel bermaksud untuk membangun kendali penuh atas seluruh wilayah Jalur Gaza. Pernyataan ini dibuat di tengah pertempuran intensif dan kemajuan militer yang sedang berlangsung. Netanyahu menekankan perlunya bertindak tegas untuk mencapai tujuan ini. Dia menyatakan bahwa tidak ada yang boleh menghalangi tentara untuk menjaga ketertiban dan mencegah penjarahan bantuan kemanusiaan. Kabinet Keamanan Israel telah membahas rencana untuk kehadiran militer lebih lanjut di Gaza. Diskusi ini menyusul kesimpulan operasi militer. Namun, masih belum pasti apakah pasukan Israel akan mengendalikan seluruh sektor atau hanya wilayah berpenduduk utama. Sejak Senin, 19 Mei, Israel telah melanjutkan izin masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, sebuah langkah yang sebelumnya dikritik oleh PBB karena potensi kelaparan. Sejak 7 Oktober 2023, situasi di Timur Dekat telah meningkat tajam. Hamas melancarkan serangan massal ke Israel, yang mengakibatkan korban signifikan dan penculikan lebih dari 250 sandera. Israel telah menanggapi dengan operasi militer di Gaza, yang menyebabkan sejumlah besar korban Palestina. Kementerian Kesehatan yang dikendalikan Hamas melaporkan lebih dari 53.000 kematian warga Palestina dan lebih dari 120.000 luka-luka, tetapi tidak merinci berapa banyak yang merupakan kombatan.
Israel Bertujuan untuk Kendali Penuh Atas Gaza di Tengah Konflik yang Berlangsung
Diedit oleh: Татьяна Гуринович
Sumber-sumber
Deutsche Welle
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.