China telah memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di dunia di Tibet selatan. Proyek ini berlokasi di dekat perbatasan dengan India dan menimbulkan pertanyaan penting tentang dampak lingkungan dan geopolitiknya. Proyek bendungan di Sungai Yarlung Tsangpo ini diperkirakan akan menghasilkan 300 miliar kilowatt-jam listrik setiap tahun, melampaui kapasitas Bendungan Tiga Ngarai. Namun, proyek ini juga menimbulkan kekhawatiran lingkungan, terutama mengenai dampaknya terhadap ekologi dan pasokan air negara-negara tetangga seperti India dan Bangladesh. India telah menyatakan keprihatinan tentang potensi gangguan pasokan air. Selain itu, gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter di Tibet pada Januari 2025, yang menyebabkan 126 kematian dan kerusakan pada empat bendungan, menyoroti risiko seismik yang terkait dengan proyek berskala besar di wilayah tersebut. Komunitas internasional memantau proyek ini dengan cermat, terutama implikasi lingkungan dan geopolitiknya.
China Memulai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Tibet: Dampak Lingkungan dan Geopolitik
Diedit oleh: Татьяна Гуринович
Sumber-sumber
Deutsche Welle
China to build world's largest hydropower dam in Tibet
India voices alarm over China's plans to build world's largest dam in Tibet
Tibet quake highlights earthquake risk for dams on roof of the world
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.