Filipina mengadakan pemilu paruh waktu pada hari Senin, dengan hubungan dengan Tiongkok menjadi isu utama. Presiden Marcos telah mengkritik pendekatan rekonsiliasi pendahulunya terhadap Tiongkok. Dia menekankan pentingnya menegaskan kedaulatan Filipina di Laut Cina Selatan. Sikap Marcos berbeda dengan sikap Rodrigo Duterte, yang lebih menyukai hubungan yang lebih dekat dengan Beijing. Hasil pemilu dapat secara signifikan memengaruhi kebijakan luar negeri Filipina. Ini juga dapat memengaruhi keselarasan strategisnya dengan Amerika Serikat. Disinformasi, yang berpotensi terkait dengan kelompok yang disponsori negara Tiongkok, telah lazim selama pemilu. Hasilnya juga akan membentuk pemilihan presiden 2028. Sikap Wakil Presiden Sara Duterte tentang Tiongkok sedang dalam pengawasan.
Pemilu Paruh Waktu Filipina Dipengaruhi oleh Hubungan dengan Tiongkok
Edited by: Света Света
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.