Wilayah Arktik mengalami peningkatan perhatian geopolitik karena faktor-faktor seperti Amerika Serikat yang menyatakan minat untuk mengendalikan Greenland dan perubahan iklim yang menyebabkan perubahan lingkungan yang signifikan. Hal ini menyebabkan pergeseran dari kerja sama antar negara Arktik menjadi peningkatan persaingan untuk mendapatkan sumber daya. Delapan negara memiliki wilayah di dalam Lingkaran Arktik, dengan Kanada, Denmark, Norwegia, Rusia, dan AS memiliki garis pantai terpanjang. Negara-negara ini menjalankan hak teritorial dan ekonomi melalui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tetapi tidak "memiliki" Samudra Arktik. Dewan Arktik, yang dibentuk pada tahun 1996, mempromosikan kerja sama tetapi telah tegang oleh peristiwa-peristiwa seperti invasi Rusia ke Ukraina. Perubahan iklim dengan cepat mengubah Arktik, dengan luas es laut musim dingin berada pada titik terendah dalam catatan dan proyeksi musim panas tanpa es pada tahun 2050. Es yang mencair ini membuka rute pelayaran baru tetapi juga menimbulkan risiko seperti pencairan permafrost, yang dapat merusak infrastruktur dan berdampak pada keamanan air dan pangan. Arktik memanas tiga hingga empat kali lebih cepat daripada rata-rata global, yang menyebabkan dampak ekologis, sosial, dan ekonomi.
Ketegangan Geopolitik dan Perubahan Iklim Membentuk Kembali Wilayah Arktik
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.