Ketegangan antara Guyana dan Venezuela meningkat setelah Guyana melaporkan kehadiran kapal militer Venezuela di wilayah sengketa pada hari Sabtu. Insiden itu dianggap "tidak dapat diterima" oleh Amerika Serikat.
Presiden Guyana Irfaan Ali menyatakan bahwa kapal patroli Angkatan Laut Venezuela memasuki perairan Guyana dan mendekati aset di dalam zona eksklusif Guyana. Dia menambahkan bahwa mitra internasional telah diperingatkan. Venezuela mengklaim perairan tersebut tunduk pada demarkasi berdasarkan hukum internasional.
Venezuela telah meminta pertemuan segera di bawah Mekanisme Argyle, sebuah perjanjian yang dibentuk pada Desember 2023 untuk mencegah penggunaan kekerasan antara kedua negara. Pemerintah AS memperingatkan tentang konsekuensi bagi Venezuela jika provokasi lebih lanjut terjadi.