Motor Ion Berbahan Bakar Air: Lompatan Berkelanjutan dalam Propulsi Luar Angkasa untuk Tahun 2025

Edited by: Tetiana Martynovska 17

Penelitian terbaru menyoroti potensi penggunaan air sebagai propelan untuk motor ion, menandai langkah signifikan menuju eksplorasi ruang angkasa yang lebih berkelanjutan dan efisien. Inovasi ini menjanjikan untuk mengurangi biaya misi dan memanfaatkan kelimpahan sumber daya air di luar angkasa.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Electric Propulsion, yang dipimpin oleh Jesús Manuel Muñoz Tejeda dari Imperial College London, mengeksplorasi penggunaan pendorong efek Hall (HET) berbahan bakar air. HET, mirip dengan motor ion, menggunakan ion yang dipercepat untuk mendorong pesawat ruang angkasa. Meskipun tidak cocok untuk peluncuran dari Bumi, mereka unggul dalam propulsi di ruang angkasa.

Pale Blue, sebuah startup Jepang, siap untuk mendemonstrasikan sistem propulsi berbasis airnya pada dua misi pada tahun 2025, bermitra dengan D-Orbit. Pendorong Ion Air 1U+ mereka akan diuji pada ION Satellite Carrier D-Orbit pada bulan Juni dan Oktober, yang menunjukkan kepraktisan dan manfaat lingkungan dari propelan air. Sistem ini menawarkan impuls total 7.000 Ns, memungkinkan beberapa manuver di orbit untuk satelit.

Keuntungan Sistem Berbahan Bakar Air

Air adalah propelan yang mudah tersedia, tidak beracun, dan mudah disimpan. Sinerginya dengan sistem pesawat ruang angkasa seperti pendukung kehidupan dan pendinginan termal menjadikannya pilihan yang menarik untuk misi jangka panjang. Pengembangan motor ion berbahan bakar air dapat merevolusi perjalanan ruang angkasa dengan mengurangi kebutuhan propelan dan memanfaatkan sumber daya yang ditemukan di ruang angkasa.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.