Tiongkok memimpin dalam teknologi tukar baterai, menawarkan alternatif cepat untuk pengisian daya EV tradisional. Tukar baterai memungkinkan pengemudi untuk menukar baterai EV yang habis dengan baterai yang terisi penuh dalam waktu kurang dari lima menit. Metode ini sangat bermanfaat untuk area dengan lalu lintas tinggi dan armada komersial. Tukar baterai memisahkan kepemilikan baterai dari kepemilikan kendaraan, mengurangi biaya EV dan mempromosikan standardisasi baterai. Tiongkok bertujuan untuk memasang lebih dari 16.000 stasiun penukaran pada tahun 2025, dengan kota-kota seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou memperluas infrastruktur mereka. Produsen mobil seperti Nio, Geely, dan BAIC berinvestasi besar-besaran dalam teknologi ini. Nio telah memasang lebih dari 2.400 stasiun dan berencana untuk ekspansi global. CATL telah memperkenalkan sistem tukar baterai modular EVOGO. Tantangan tetap ada, termasuk standardisasi baterai dan biaya tinggi untuk pembangunan stasiun. Namun, kolaborasi antara produsen mobil bertujuan untuk mengatasi standardisasi. Para ahli memperkirakan bahwa tukar baterai dapat menyumbang 10% dari pasar EV global pada tahun 2030, dengan Jerman, Israel, dan India menjajaki solusi serupa.
Tiongkok Memimpin Revolusi Tukar Baterai: Alternatif Cepat dan Berkelanjutan untuk Pengisian Daya EV Tradisional
Diedit oleh: an_lymons vilart
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Bangladesh Introduces New Tariff Structure for Battery Swapping Stations to Boost EV Adoption
China's EV Battery and Solar Panel Recycling Industry Surges in 2025 Amidst Green Initiatives
U Power and SUSCO Partner to Deploy Battery Swapping Network Across 1,000 Gas Stations in Thailand, Targeting $100 Million in Annual Revenue
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.