Pada 18 Maret 2024, sektor energi dan utilitas Asia Pasifik meningkatkan investasi dalam AI dan teknologi digital untuk mengelola tantangan dari meningkatnya konsumsi energi dan integrasi energi terbarukan.
Permintaan energi di Asia Pasifik melonjak karena industrialisasi, pertumbuhan populasi, pusat data, AI, penambangan mata uang kripto, dan penjualan kendaraan listrik.
Wilayah ini diproyeksikan akan menginvestasikan lebih dari $3 triliun dalam pembangkit listrik dalam dekade berikutnya.
Perusahaan utilitas mengadopsi solusi digital untuk memperkuat jaringan dan mengintegrasikan sumber daya terbarukan.
Alat yang diaktifkan AI mengoptimalkan output ladang angin dan matahari serta meningkatkan manajemen energi dengan menganalisis pola konsumsi.
Sistem bangunan bertenaga AI, seperti pencahayaan pintar, meningkatkan efisiensi energi.
Pertahanan keamanan siber sedang diperkuat karena meningkatnya ancaman terhadap jaringan dan data.