Cloudflare Memblokir Perayap AI Secara Default, Memberdayakan Pembuat Konten

Diedit oleh: Veronika Radoslavskaya

Cloudflare, penyedia infrastruktur internet terkemuka, mengambil langkah signifikan untuk melindungi para pembuat konten. Mereka menerapkan pengaturan default untuk memblokir perayap AI mengakses konten situs web tanpa izin eksplisit atau kompensasi. Langkah ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak kendali kepada pembuat konten atas bagaimana karya mereka digunakan oleh perusahaan AI.

Mulai 1 Juli 2025, domain web baru yang menggunakan layanan Cloudflare akan diminta untuk memutuskan akses perayap AI. Ini mengalihkan tanggung jawab kepada perusahaan AI untuk meminta akses dan mengklarifikasi tujuan perayap mereka. Tujuan ini termasuk pelatihan, inferensi, atau fungsi pencarian.

Inisiatif Cloudflare mengatasi kekhawatiran tentang perayap AI yang mengumpulkan konten tanpa batas. Praktik ini telah merugikan pembuat konten dari pendapatan dan pengakuan. Dengan memblokir pengumpulan data tanpa izin, Cloudflare berupaya menjaga masa depan internet. Ini juga sejalan dengan semangat gotong royong, di mana hak-hak individu harus dihormati namun juga mempertimbangkan kepentingan bersama.

Selain memblokir perayap, Cloudflare telah memperkenalkan program "Pay Per Crawl". Fitur ini memungkinkan pembuat konten untuk menetapkan harga bagi perusahaan AI yang menggunakan konten mereka. Ini untuk pelatihan model dan generasi yang diperkaya pengambilan. Program ini saat ini dalam versi beta pribadi.

Penerbit besar, termasuk Gannett dan The Associated Press, mendukung inisiatif Cloudflare. Mereka melihat ini sebagai langkah menuju pertukaran nilai yang adil. Ini melindungi pembuat konten dan mendukung jurnalisme berkualitas. Ini juga sejalan dengan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan yang dijunjung tinggi di Indonesia.

Langkah Cloudflare mewakili perubahan signifikan bagi pembuat konten di era AI. Dengan menyediakan alat untuk memblokir dan mengenakan biaya untuk akses konten, Cloudflare menetapkan standar baru untuk menghormati kekayaan intelektual secara online. Ini juga relevan dengan diskusi tentang perlindungan hak cipta dan nilai konten di Indonesia.

Sumber-sumber

  • Intelligent CIO

  • CNBC

  • WIRED

  • Press Gazette

  • Ars Technica

  • Forbes

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.