Tim peneliti internasional telah mencapai terobosan signifikan dengan berhasil menghasilkan angka acak bersertifikat menggunakan komputer kuantum, menandai kemajuan penting dengan implikasi untuk keamanan siber dan berbagai industri. Pencapaian ini mengatasi keterbatasan inheren dari generator angka acak tradisional, yang, meskipun tampak acak, bergantung pada proses deterministik.
Penelitian yang diterbitkan di Nature pada 26 Maret 2025, melibatkan ilmuwan dari JPMorgan Chase, Quantinuum, Argonne National Laboratory, Oak Ridge National Laboratory, dan University of Texas di Austin. Mereka menggunakan System Model H2 Quantinuum, komputer kuantum ion terperangkap 56-qubit, untuk melakukan tugas ekspansi keacakan yang melampaui kemampuan superkomputer klasik.
Kemampuan sistem kuantum ini untuk menghasilkan entropi di luar jangkauan klasik divalidasi menggunakan lebih dari 1,1 exaflops daya komputasi klasik. Tim menggunakan teknik yang disebut Random Circuit Sampling (RCS) untuk memperluas keacakan, menghasilkan lebih banyak keacakan daripada yang dibutuhkan sebagai input. Ini sangat penting untuk membuat kunci kriptografi yang tidak dapat diprediksi, sehingga memperkuat pertahanan keamanan siber terhadap serangan siber yang semakin canggih, termasuk potensi ancaman dari komputer kuantum masa depan.
Demonstrasi, yang dilakukan melalui internet, menyoroti aksesibilitas dan potensi adopsi luas keacakan kuantum bersertifikat. Para ahli menyarankan bahwa terobosan ini tidak hanya menunjukkan kinerja tak tertandingi dari teknologi ion terperangkap, tetapi juga menetapkan standar baru untuk keamanan kuantum yang kuat dan memungkinkan simulasi tingkat lanjut di berbagai sektor seperti keuangan dan manufaktur. Ini menandai langkah signifikan dalam transisi komputasi kuantum dari kemungkinan teoretis ke aplikasi praktis dan dunia nyata.