AS dan Uni Emirat Arab (UEA) telah menyelesaikan perjanjian yang memungkinkan Abu Dhabi mengimpor 500.000 chip AI Nvidia tercanggih setiap tahun, mulai tahun 2025. Kesepakatan ini bertujuan untuk meningkatkan pembangunan pusat data di UEA, yang sangat penting untuk pengembangan model kecerdasan buatan.
Berdasarkan perjanjian tersebut, 20% chip (100.000 per tahun) akan diberikan kepada perusahaan teknologi UEA, G42. Sisa chip akan didistribusikan di antara perusahaan-perusahaan AS dengan operasi AI yang signifikan, seperti Microsoft dan Oracle, yang juga dapat mempertimbangkan untuk membangun pusat data di UEA. Kemitraan ini berupaya menyeimbangkan investasi asing dengan pembangunan domestik, yang mengharuskan G42 untuk mencocokkan setiap fasilitas UEA dengan pusat data yang berbasis di AS.
Perjanjian tersebut juga melibatkan pembentukan gugus tugas untuk mendefinisikan "chip AI canggih" dan menetapkan tolok ukur keamanan dan kepatuhan. Kesepakatan ini memposisikan UEA sebagai pemain utama di pasar AI global dan memperkuat hubungan AS-UEA.